Catatan dari Qatar
Anda tahu buku from notes qatar karangan muhamad Assad. Itu adalah buku
national best seller yang sudah di tulis dalam tiga edisi. Jika Anda belum
membacanya, saya menyarankan Anda untuk membacanya karena buku ini sangat
ringan untuk di baca.
Meskipun bacaan ringan namun bukan berarti tanpa ada makna, Mas muhamad
Assad ini pintar sekali mengemas suatu penyampaian yang penting dalam bentuk
yang menarik. Biasanya bila ada penceramah yang menyampaikan suatu ayat
kebanyakan akan terlihat monoton. Namun kepiawaian menulis mas Assad ini mampu
membuat kita mengerti apa makna di balik kejadian dalam setiap segi kehidupan
kita.
Testimoni salah satu pejabat besar ada tertempel pada buku itu. Membuat
nilai buku ini semakin bertambah. Sebab bukan sekedar testimoni singkat,
pejabat itu memberi testimoni mendetail mengenai kelebihan buku itu. Jelas
bukan sekedar testimoni main-main ini mah. Banyak juga loh buku-buku lain yang
asal menempatkan testimoni dari orang terkenal meskipun testimoninya sangat
pendek. Memang tidak salah sih, tapi kalau saya yang membaca testimoni jadi
terkesan gimana gitu. Beda dengan testimoni dalam buku ini, pemberi testimoni
benar-benar memberikan paparan yang sangat jelas mengenai buku ini.
Pengen juga sih buku saya bisa seperti dia, ada testimoni salah satu tokoh
terkenal. Walaupun hanya satu tokoh tak mengapa. Apabila saya tulis
testimoninya satu halaman full ekslusif itu sudah cukup menjadikan buku saya
menarik. Ada juga nih kemungkinan nanti mas Assad mau memberikan testimoni untuk
karya ke tiga saya. (ngarep.com)... Tidak apa-apa, kan positive thinking
seperti yang dikatakan mas Assad
Yah sebenarnya saya sudah tahu buku ini sekitar setahun yang lalu. Ketika
pertama kali edisi bukunya terbit saya mengira itu adalah sebuah novel.
Walaupun bukunya di labeli best seller waktu itu, namun belum cukup menarik
perhatian waktu itu. Maklum orang seperti saya lebih suka buku panduan praktis
yang sesuai kebutuhan karena saya ini adalah orang yang berkutat dengan logika
komputer (alias programer). Kalau bukunya tidak sesuai kebutuhan, yah saya
tidak tertarik meskipun label mega, giga, atau tera best seller sekalipun. Hehe
Namun bukan berarti saya tidak menyukai buku motivasi sama sekali. Saya pun
menyadari perlunya mengembangkan kemampuan soft skill di samping kemampuan hard
skill saya. Alasan waktu itu tidak tertarik dengan buku ini karena saya mengira
itu sebuah novel. Sedangkan tujuan saya kalau ga buku komputer, yah buku pengembangan diri.
Sampai pada suatu pagi yang cerah saya berkunjung ke toko buku terbesar di
matraman, jakarta. Saya sering mengunjungi toko buku ini untuk memeriksa apakah
ada buku komputer atau motivasi baru. Yah, pertama hanya dua jenis buku itu yang ada di benak saya. Tidak ada yang lain.
Sampai setelah masuk toko buku saya melihat banner yang begitu besar tentang
trilogi notes form qatar. Mengubah niat awal tadi yang hanya ingin mencari buku komputer. Saya berpikir sudah sampai edisi ketiga dan best
seller semua. Berarti ini bukan buku sembarangan.
Pajangan bukunya pun sudah banyak jadi bukan usaha sulit untuk saya
menemukanya. Nah ketemu yang edisi pertama. Iseng-iseng saya lihat isi buku
edisi pertamanya. Terlihat tiga kata dalam bahasa inggris yaitu positive,
presistance, dan pray. Tiga P, saya membaca buku ini sebenarnya sudah tahu
maksud yang ingin di sampaikan. Namun saya penasaran pembahasan tentang
presistance karena itu beorientasi pada tindakan. Mengapa?
Siapa saja bisa positive thingking dan berdoa. Itu hal yang menurut saya
tidak sulit. Namun presistance butuh kesabaran dan tidak semua orang bisa
konsisten dengan tindakannya. Makanya itu saya coba langsung membuka pembahasan
tentang presistance. Ternyata memang label best seller tak salah tertempel pada
buku ini.
Menariknya buku ini memang sederhana dan jujur ditengah banyak buku yang
menawarkan trik tips rahasia. Buku ini beda, kerja keras dan doa memang di
perlukan bila ingin sukses. Itu bukan rahasia. Dan buku ini tidak mengajak Anda
terlena pada panduan praktis tentang kesuksesan yang terkesan serba instan. Buku
ini tampil apa adanya namun tetap bermakna dan ringan.
Satu hal yang menjadi hikmah disini bagi saya adalah kita sama-sama dari
satu penerbit euy :D. Itu pun akhirnya menjadi motivasi saya dalam menulis. Yah
meskipun yang saya tulis tidak setenar buku beliau. Tapi saya bersemangat
karena menemukan satu kesamaan dengan mas Asad. Sama-sama menulis untuk menjadi
manusia bermanfaat bagi sesama. Walaupun bidang kepenulisannya berbeda, tapi
sama-sama menghasilkan karya yang bermanfaat.
Sampai di akhir artikel ini, saya ingin mengajak Anda untuk memaknai semua hal yang telah kita alami. Seperti mas Assad yang berhasil menyajikan pengalamannya dan mengambil hikmah semua kejadian yang dialaminya hingga kita bisa belajar pengalaman dari dia. Sudah seharusnya kita berbagi pengalaman, namun tak asal bercerita apa yang kita alami. Namun juga belajar mengambil hikmah apa saja yang telah kita dapat.
thanks rekomendasinya
ReplyDeletehttps://saglamproxy.com
ReplyDeletemetin2 proxy
proxy satın al
knight online proxy
mobil proxy satın al
SUOB
https://saglamproxy.com
ReplyDeletemetin2 proxy
proxy satın al
knight online proxy
mobil proxy satın al
JN0